Aneka Manfaat Daun Sambiloto
Si Pahit Sambiloto yang Memiliki Manfaat Untuk Kesehatan
Daun sambiloto ?, Kenal dan tahu tentang tanaman herbal yang satu ini, Atau di antara kalian ada yang belum pernah mengetahui
sama sekali mengenai daun tersebut? Daun ini terkenal sebagai obat -obatan tradisional yang memiliki aneka manfaat. Oleh sebab itu dalam artikel ini akan kita
bahas apa saja manfaat dari daun sambiloto. Simak langsung penjelasan berikut ini !!
Daun Sambiloto
Tanaman sambiloto ini merupakan sejenis tanaman liar yang biasanya tumbuh di sekitar sawah, tepi sungai, kebun dan pekarangan disekitar kita. Tanaman ini masih termasuk ke dalam famili Acanthaceae. Adapun nama lain sambiloto di beberapa daerah sangatlah banyak seperti papaitan, takilo, sandilata, takila, ampadu dan sambilata.
Sambiloto adalah tumbuhan yang cukup terkenal sebagai tanaman herbal atau yang memiliki khasiat sebagai obat yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan atau gejala penyakit yang sering terjadi. Sambiloto yang mempunyai nama latin Andrographis Paniculata Ness merupakan tumbuhan ternak tegak yang tingginya bisa mencapai 90 cm. Asal mula tumbuhan ini di duga dari Asia tropika. Dari India meluas ke selatan di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, lalu di temukan di Jawa.
Bentuk daun sambiloto:
Tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk langset, pangkal
runcing, tepi rata, permukaan atas hijau tua.
Bentuk bunga sambiloto:
Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang
atau ketiak daun, bunga berbibibir membantuk tabung dan berwarna putih.
Bentuk buah sambiloto: Kapsul
berbentuk corong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung
berbentuk tajam.
Manfaat Daun Sambiloto
Daun sambiloto mengandung senyawa yang bernama andrographolide, memang ini akan terasa pahit tetapi manfaatnya begitu banyak. Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari daun sambiloto untuk kesehatan:
1) Menyembuhkan tifus, anti bakteri dan virus
Daun sambiloto ini mempunyai kandungan Andrographolid, flavonoid, saponin dan tanin yang mana sangat berguna untuk membantu mengatasi infeksi bakteri, salah satunya membantu menekan pertumbuhan virus salmonella. Virus salmonella ini merupakan penyebab utama penyakit tifus.
2) Menurunkan tekanan darah
Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0,3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.
3) Membantu dalam Pengobatan flu (influenza)
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sambiloto jika di padu padankan dengan ginseng siberia (Kan Jang, Swedia Herbal Institute) dapat meringankan gejala flu sejak meminum ramuan ini dalam waktu 72 jam pertama. Bahkan pada beberapa orang gejala bisa membaik hanya dalam waktu 2 hari setelah mengonsumsi ramuan herbal ini. Namun, pada umumnya perlu membutuhkan waktu 4-5 hari pengobatan sampai semua gejala flu menghilang.
4) Penyakit Diabetes
Senyawa andrographolide di dalam sambiloto berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah. Menurut penelitian pada tahun 2004, menemukan bahwa rebusan daun sambiloto mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan.
Para peneliti melakukan penelitian dengan percobaan pada kelici dan menemukan bahwa andrographolide dalam ekstrak sambiloto terbukti mempunyai efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah). Kencing manis (Diabetes mellitus) merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal, akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
5) Mengobati Asam Urat
Jika kamu mempunyai masalah dengan asam urat yang tinggi, jangan bingung. Daun sambiloto ini mampu membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Sambiloto mempunyai kandungan aldehid, keton, flavanoid dan alkane. Selain itu, daun sambiloto ini juga kaya dengan kandungan kalium, natrium dan kalsium.
6) Mengobati Sakit Kepala
Daun sambiloto dapat diandalkan untuk mengatasi sakit kepala, termasuk juga demam. Cara membuat ramuannya, petama-tama tumbuk 1 genggam daun sambiloto lalu campur dengan ½ gelas air. Peras airnya lalu minum sekaligus. Adapun, ampas dari daunnya bisa dipakai sebagai tapal badan untuk menurunkan suhu badan.
7) Mengobati Disentri
Buat kamu yang sedang mengalami disentri, kamu dapat mengkonsumsi daun sambiloto secara rutin dengan cara menguapkan beberapa helai daun sambiloto, haluskan dengan cara ditumbuk lalu peraslah. Perasan tersebut dapat kamu campur dengan bubuk daun sambiloto lalu diaduk hingga merata.
8) Membantu Mengobati Jerawat
Daun sambiloto mempunyai kandungan anti bakteri dan anti inflamasi. Konsumsi daun sambiloto secara teratur juga sangat bermanfaat untuk membantu mengatasi jerawat yang membandel.
9) Penyakit Radang Usus ( kolitis ulserativa)
Pada penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun sambiloto setiap hari selama 8 minggu dapat mengurangi gejala penyakit radang usus yang khasiatnya setara dengan obat-obat modern seperti mesalamine.
10) Mengobati Radang Tenggorokan, Meringankan Sariawan, Batuk
Daun sambiloto ini diyakini dapat mengobati radang tenggorokan. Cara membuat ramuannya, ambil 10-15 lembar daun sambiloto lalu rebus dengan menggunakan 2-3 gelas air hingga mendidih dan air rebusan tersebut hanya tersisa sekitar 1 gelas. Setelah itu dinginkan dan minum air rebusannya. Dsarankan jika ramuan ditambahkan dengan 3-5 lembar daun sirih merah.
11) Mengobati Penyakit Malaria, Demam Panas
Manfaat daun sambiloto yang terakhir adalah mengobati penyakit malaria. Cara membuat ramuannya, siapkan satu genggam daun sambiloto, lalu cuci hingga bersih. Rebus daun sambiloto dengan empat gelas air. Biarkan hingga mendidih dan hanya tersisa 2 gelas air. Saring dan minum air ramuan tersebut 3 kali sehari (masing-masing ½ gelas).
12) Mengatasi gangguan sistem pencernaan
Manfaat daun sambiloto yang pertama adalah untuk menjaga kerja sistem pencernaan. Daun sambiloto dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan mulai dari diare, sembelit, hingga kolik abdomen. Tanaman herbal satu ini juga dapat mengatasi berbagai macam gejala yang sering muncul ketika terjadi gangguan pencernaan yaitu sakit perut dan kembung.
13) Menjaga Fungsi Hati
Menjaga fungsi dan kerja hati juga merupakan salah satu manfaat daun sambiloto. Infeksi pada hati bisa bermacam-macam bentuknya dan setiap penyakit yang menyerang fungsi hati tentunya memiliki risiko untuk mengganggu fungsi organ lainnya. Daun sambiloto dapat mengatasi beberapa gangguan hati seperti penyakit kuning, pembesaran hati, dan juga kerusakan hati yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu.
14) Membantu Mengobati Gangguan Saluran Pernapasan
Manfaat daun sambiloto selanjutnya adalah untuk mengobati berbagai gangguan saluran pernapasan. Sistem pernapasan disusun oleh banyak organ, jika salah satunya mengalami gangguan, tentunya akan mengganggu sistem secara keseluruhan. Penyabab gangguan sistem pernapasan juga bermacam-macam mulai dari virus dan bakteri atau infeksi lainnya. Beberapa jenis gangguan sistem pernapasan yang dipercaya dapat diobat dengan daun sambiloto antara lain adalah seperti bronkitis, pneumonia, dan juga tuberkulosis.
15) Mencegah diabetes
Manfaat daun sambiloto yang paling populer selanjutnya adalah dapat mencegah diabetes. Diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah naik akibat insulin tidak diproduksi atau tidak bekerja dengan baik. Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa daun sambiloto dapat memberikan efek hipoglikemik atau dapat menurunkan kadar gula darah.
16) Menurunkan kolesterol
Selain dapat menurunkan gula darah, penelitian yang sama juga menunjukkan manfaat daun sambiloto lainnya adalah dapat menurunkan kolesterol jahat dalam darah. Menjaga kadar kolesterol dalam darah adalah hal yang sangat penting karena penumpukan kolesterol dalam darah bisa memicu terbentuknya plak dalam pembuluh darah dan memicu penyumbatan pembuluh darah.
17) Mencegah penyakit jantung
Daun sambiloto tidak hanya dapat menurunkan kolesterol dan mencegah penyumbatan pembuluh darah, tetapi juga dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah atau bahkan memecah gumpalan darah. Maka dari itu, daun sambiloto juga memiliki manfaat untuk melancarkan peredaran darah sehingga Anda dapat terhindar dari berbagai penyakit kardiovaskular.
18) Mengatasi masalah kulit
Manfaat daun sambiloto selanjutnya adalah untuk mengatasi berbagai macam infeksi kulit. Efek antibakteri dan antiperadangan dari tanaman yang satu ini membuatnya ampuh untuk digunakan sebagai obat berbagai kondisi kulit seperti iritasi, meredakan gatal-gatal, mengobati bisul, hingga mengatasi gigitan ular dan gigitan serangga.
19) Mencegah Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Salah satu pemicunya adalah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Daun sambiloto juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas sehingga dapat menjadi salah satu agen antikanker.
20) Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Sebagai Imunitas
Manfaat daun sambiloto yang terakhir adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Senyawa antioksidan juga sangatlah penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Sambiloto yang mengandung antioksidan dapat mencegah perkembangan berbagai virus, bakteri, dan mikroorganisme yang dapat menginfeksi tubuh. Konsumsi sambiloto secara rutin tidak hanya dapat mengobati tapi juga dapat mencegah berbagai penyakit.
Selain manfaat daun sambiloto yang sudah disebutkan di atas, daun pahit yang satu ini juga dipercaya dapat mengatasi banyak jenis infeksi lainnya. Contohnya seperti penyakit menular seksual seperti gonore dan sifilis. Beberapa sumber juga menyatakan bahwa daun sambiloto dijadikan sebagai salah satu penyobatan HIV/AIDS.
Budaya Indonesia sejak lama sangat erat dengan obat
tradisional. Herba sambiloto adalah salah satu dari banyak herba yang ada
di Indonesia, ia merupakan salah satu bahan obat tradisional yang paling banyak
dipakai di Indonesia dan telah terkenal sejak abad ke-18.
Popularitas herba di dunia
pengobatan tradisional tergolong tinggi terbukti ampuh menaklukkan begitu
banyak penyakit. Khasiatnya yang segudang ini tidak terlepas dari bahan
aktifnya yang lengkap.
Di India, herba sambiloto
digunakan untuk mengobati penyakit disentri, diare atau malaria. Dalam
Pengobatan Tradisional Cina (TCM) ia dikenal sebagai tanaman dingin yang dapat menurunkan panas dan melepaskan racun-racun dalam
tubuh.
Sambiloto sendiri dan dapatkan
tumbuhan asli Indonesia. Tanaman ini diterbitkan di India, kemudian
menyebar ke daerah tropis hingga tiba di Indonesia.
Menurut data spesimen dari
Herbarium Bogoriense yang berlokasi di Bogor, sambiloto sudah ada di Indonesia
sejak tahun 1983. Sekarang tanaman ini banyak dijumpai dan diseluruh kepulauan
Nusantara. Karena rasanya yang sangat pahit, sambiloto sering dijuluki
sebagai Raja Pahit alias si Raja Pahit.
Tanaman ini dikenal dengan
beberapa nama daerah seperti ki oray atau ki peurat (Jawa Barat), bidara (Jawa
Tengah dan Jawa Timur), dan pepaitan (Sumatera). Sementara dalam bahasa
asing dikenal dengan sebutan bermacam-macam, seperti quasabhuva (Arab),
pencipta (Inggris), kirayat (India) dan nelarebu (Kanada).
Sambiloto dapat hidup di daerah
dataran rendah hingga ketinggian 1600 m dpl. Tumbuhan ini dapat tumbuh di
semua jenis tanah yang mengandung banyak humus dan tata udara serta pengairan
yang baik. Seperti habitat tumbuhnya antara lain seperti ladang, pinggir
jalan, tebing, saluran atau sungai, semak belukar, di bawah tegakan pohon jati
atau bambu.
Secara morfologi sambilto tergolong tumbuh tegak dan
memiliki batang berkayu tegak dan segi empat serta memiliki banyak cabang
(monopodial). Tinggi tumbuhan sambiloto 30 hingga 110 cm.
Daunnya berwarna hijau dan
merupakan daun tunggal yang saling berhadapan, berbentuk pedang dengan bilah
rata (bilangan bulat) dan permukaannya halus. Bunganya berwarna putih
keunguan, berbentuk jorong, dengan pangkal dan ujung bunga yang lancip. Buahnya
juga melingkar dengan ujung yang tajam dan panjangnya lebih kurang 2 cm.
Di India, bunga dan buah
sambiloto bisa dijumpai pada bulan Oktober atau antara Maret hingga Juli. Di
Australia bunga dan buah bisa dijumpai antara bulan November hingga bulan Juni
tahun berikutnya. Sementara di Indonesia bunga dan buah sambiloto bisa
dijumpai sepanjang tahun.
Memiliki efek farmakologis yang
luas. Secara kimia sambiloto mengandung diterpen, flavonoid, stigmasterol,
alkana, keton, aldehid dan mineral (kalsium, natrium, kalium) (Rosidah et al.,
2012).
Efek farmakologis sambiloto
seperti antiinflamasi, antidislipidemia, antidiabetes, kardioprotektif,
pengobatan infeksi saluran pernafasan atas, infeksi saluran cerna, antidiare,
antispasmodik, antipiretik, antikanker, antihepatitis, hepatorotektif, herpes,
anti Human Immunodeficiency Virus (HIV), antibakteri, antipati antioksidan,
imunostimulasi, dan memperbaiki disfungsi seksi. Sambiloto juga
direkomendasikan untuk mengobati penyakit lepra, gonorea, skabies, erupsi
kulit, dan demam dipertimbangkan
Penggunaan sambiloto dapat
digunakan sebagai obat luar atau diminum, dan dapat dikombinasikan dengan
tanaman lain. Menurut Rahayu dalam Jurnal Warta Tumbuhan Obat Indonesia,
sebagai obat luar pemakaian herba sambiloto bisa dengan memanfaatkan daunnya. Daunnya
dapat dikunyah atau ditumbuk halus, kemudian ditempelkan pada borok, eksema
atau gigitan binatang berbisa.
Dalam bentuk minuman, sambiloto
dapat bermanfaat sebagai teh dengan cara direbus, Manfaat sebagai obat malaria,
disentri, mencret, dan kencing manis. Namun, sebelum memulai mencoba untuk
mengonsumi tanaman obat ini.
Cara Menggunakan Daun Sambiloto
Daun sambiloto dapat dikonsumsi dengan berbagai cara.
Salah satu yang paling umum adalah mengonsumsi daun sambiloto yang sudah diolah
menjadi jamu. Cara selanjutnya adalah dengan merebus daun sambiloto dan meminun
air rebusannya.
Jika Anda menginginkan cara yang lebih praktis, maka Anda
dapat memilih sediaaan ekstrak daun sambiloto dalam bentuk kapsul. Pemilihan
cara penggunaan daun sambiloto dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Anda
juga bisa berkonsultasi dengan ahli pengobatan herbal tentang penggunaan dari
daun sambiloto untuk pengobatan.
Efek Samping Daun Sambiloto
Daun yang sering dijadikan bahan jamu pahitan ini
ternyata memiliki beberapa kekurangan. Terdapat beberapa efek samping yang
mungkin terjadi akibat penggunaan mulai dari reaksi alergi, sakit kepala,
diare, hingga menurunnya nafsu makan. Efek samping lain yang mungkin terjadi
akibat penggunaan jangka panjang adalah seperti peningkatkan enzim dalam hati
hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
Apakah Daun Sambiloto Selalu Aman Digunakan?
Ternyata tidak semua orang dapat mengonsumsi daun ini
karena dapat menimbulkan risiko tertentu. Daun sambiloto sebaiknya tidak
dikonsumsi oleh pasien yang memiliki kondisi seperti wanita hamil atau sedang
program hamil, ibu menyusui, hipotensi, gangguan darah, dan penderita penyakit
autoimun.
Keamanan daun sambiloto untuk kondisi yang disebutkan di
atas belum dapat dipastikan dan dikhawatirkan akan memperburuk kondisi ataupun
meningkat risiko efek samping. Jika Anda sedang menjalani pengobatan dan
mengonsumsi obat tertentu, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang
penggunaan sambiloto.
Sama seperti jenis obat lainnya, sambiloto yang merupakan
obat herbal juga memungkinkan timbulnya interaksi obat jika dikonsumsi bersama
dengan obat-obatan lainnya. Interaksi obat tersebut dapat memicu penurunan
efektivitas obat serta meningkatkan risiko efek samping. Maka dari itu,
gunakanlah sambiloto secara hati-hati dan sesuai dengan aturan.
Memilih jenis pengobatan untuk mengatasi penyakit yang
sedang diderita merupakan hak masing-masing orang. Apapun jenis pengobatan yang
Anda pilih, pastikan untuk memahami setiap risiko dan manfaat yang akan Anda
dapatkan dan rasakan.
Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa hidup sehat
tidak hanya dapat bergantung pada obat-obatan saja, melainkan juga bergantung
pada pola hidup. Penyakit apapun yang Anda alami dan pengobatan apapun yang
Anda gunakan, jangan lupa untuk membarenginya dengan penerapan pola hidup sehat
mulai dari menjaga asupan makanan, mengatur pola tidur, dan juga olahraga
dengan rutin.
Demikianlah penjelasan di atas tersebut, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah pengetahuan kamu ya. Sekian dulu perjumpaan kita kali ini dan sampai jumpa lagi…
Disadur dari berbagai Sumber : malcolmrcampbell.com, greeners.co, doktersehat.com
Komentar
Posting Komentar